Friday, 30 June 2017

Liburan Musim Panas, Turis China Sampai India Mulai Padati Bali


Denpasar - Liburan musim panas telah tiba, turis dari China, Australia hingga India mulai terlihat memadati Bali. Kepadatan ini diperkirakan akan terjadi sampai Juli 2017.

Musim liburan telah tiba, dan tampak turis-turis asing mulai ramai berdatangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Musim liburan yang dikenal dengan sebutan summer holiday ini diperkirakan akan berlanjut hingga pertengahan Juli 2017.

"Fase pertama liburan lebaran sampai 2 Juli 2017. Untuk summer holiday akan terus berlanjut sampai pertengahan tanggal 17 Juli 2017," kata Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim.

Arie menyampaikan hal ini di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jl Raya Airport, Badung, Bali, Jumat (30/6/2017). Menurut Arie, turis-turis asing mulai ramai sejak awal pekan ini.

"Internasional memang sudah terlihat, summer holiday. Sampai hari ini, tumbuh 3,5 persen dibandingkan tahun lalu. Tertinggi dari China, lalu Australia dan ketiga dari India," ujar Arie.

Angka turis-turis asing yang datang ke Bali saat summer holiday tahun ini diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir Juli 2017. Sementara untuk turis domestik atau arus balik, diperkirakan akan terus terjadi hingga 11 Juli 2017.

"Untuk extra flight domestik sampai 11 Juli 2017, berlaku sejak 15 Juni 2017. Total extra flight yang terpakai adalah 168 penerbangan dengan persentase 71 persen," ucap Arie.

Mulai ramainya liburan ini tampak dari kepadatan arus lalu lintas di pusat-pusat wisata di selatan Bali. Sebut saja daerah Kuta, Seminyak, Tanah Lot, Jimbaran, Ubud dan masih banyak lagi, diwarnai kemacetan dari kendaraan-kendaraan para turis baik asing maupun domestik.

Thursday, 29 June 2017

Tak Hanya Obama, Banyak Tokoh Dunia yang Pernah Mengunjungi Borobudur



JAKARTA - Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur bagai magnet bagi para wisatawan pecinta sejarah. Tak terkecuali Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama.
Dikabarkan Obama dan keluarga akan menyempatkan diri berkunjung ke Magelang, khusus untuk melihat Borobudur di sela waktu liburan keluarga di Yogyakarta dari tanggal 28-30 Juni 2017.
Tak hanya Obama, masih banyak tokoh dunia yang pernah berkunjung ke candi yang dibangun pada tahun 800-an masehi ini. Seperti yang dirangkum oleh Garasigaming berikut ini.

1. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg
Zuckerberg berkunjung ke Borobudur pada tanggal 12 Oktober 2014, di pagi hari. Kehadirannya di Borobudur terkesan rahasia. Hanya beberapa orang dekatnya yang tahu tentang kunjungan Zuckerberg ke Borobudur. Padahal besoknya ia dijadwalkan harus tiba di Jakarta.
Karena itu pula, Zuckerberg tanpak leluasa di menikmati keindahan Borobudur. Salah satu hal unik yang dialami Zuckerberg di sini adalah ia diminta tolong untuk memotret turis asing yang juga sedang berwisata di Borobudur.

2. Aktor Richard Gere
Aktor yang terkenal berlakon di film "Pretty Woman" ini tampaknya tak akan melewatkan kunjungan ke Borobudur. Sebab Richard Gere memang menganut agama Buddha.
Di Borobudur, Gere juga melakukan ritual untuk mengelilingi candi untuk menelusuri tingkatan hidup manusia dalam ajaran Buddha yang dicerminkan relief Borobudur. Mulai dari kamadatu, rupadatu, sampai arupadatu.

3. Petenis Maria Sharapova
Sharapova yang terkenal sebagai salah satu petenis cantik nan berprestasi pernah mengunjungi Borobudur tahun 2012. Ia juga datang di pagi hari untuk menikmati matahari terbit dari atas Borobudur. Tak lupa ia mengabadikan momen tersebut, dengan berpose duduk santai.

4. Pesepak bola, David Beckham
Berkunjung ke Borobudur tahun 2007, Beckham dikabarkan menggunakan jet pribadi dari Singapura ke Yogyakarta. Penjagaan yang luar biasa ketat, membuat tak ada media yang dapat mengabadikan kunjungan Beckham ke Borobudur.

5. Pangeran dan Putri Norwegia
Tahun 2012 tepatnya tanggal 28 November, Pangeran Mahkota dari Norwegia, Haakon dan Putri Mahkota dari Norwegia Mette-Marit berkunjung bersama ke Borobudur.
Kunjungan tersebut termasuk dalam kunjungan dinas dalam rangka memperat hubungan kenegaraan Indonesia dan Norwegia. Mereka juga bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam kunjungan tersebut.

Tuesday, 27 June 2017

Tradisi Lebaran di Nusantara, dari Aceh hingga Papua....Seruuu habiss

Jakarta - Seluruh umat Muslim di seluruh dunia, terutama di Indonesia, terus bersiap diri menyambut hari nan fitri. Keragaman budaya di Nusantara turut memberikan warna berbeda hingga memunculkan tradisi yang tak boleh dilewati tiap Hari Raya tiba.

Berikut sejumlah tradisi-tradisi unik di penjuru Nusantara, dari Aceh hingga Papua, yang dirangkum garasitogel:


1. Kenduri Makam di Aceh
Tradisi yang turun-temurun dilakukan oleh warga Desa Pasi di Kabupaten Aceh Barat ini diperingati di hari ke 12 setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Warga desa akan melakukan ziarah dan makan kenduri bersama di lokasi pemakaman tempat di mana keluarga mereka dikebumikan.
Orang yang menghadiri ritual kenduri, masing-masing membawa bermacam masakan nasi dan aneka kue khas Aceh untuk dimakan bersama usai rangkaian acara ritual dilakukan.

2. Malaman di Lampung
Tradisi ini dilakukan pada malam takbir, sehari menjelang Idul Fitri. Anak-anak dan remaja laki-laki akan menyusun batok-batok kelapa di halaman rumah mereka hingga menjulang setinggi 1 meter bahkan lebih. Memang, menjelang Lebaran, akan ada banyak batok kelapa yang tidak terpakai sisa memasak rendang.

“Menara sabut kelapa” itu kemudian dibakar hingga api tampak menjulang dan anak-anak pun bersorak kegirangan. Butuh waktu sekitar 60 menit hingga semua sabut kelapa terbakar dan menyisakan bara yang memerah terserak di tanah. Dulu, bara tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam setrika besi dan digunakan untuk menyetrika baju baru untuk dikenakan saat Lebaran tiba.


3. Sungkem Telompak di Magelang
Tradisi yang diikuti masyarakat lereng barat Gunung Merbabu ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas ketersediaan air di mata air Telompak di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mereka menggelar kesenian tradisional "Campur Bawur" di mata air itu setelah selesai berdoa dan memasang sesaji yang dipimpin seorang juru kunci.

4. Ngejot di Bali
Meski umat Muslim bukanlah warga mayoritas di Bali, Hari Raya Idul Fitri tetap dirayakan dengan meriah di Pulau Dewata ini. Lewat tradisi Ngejot, Nyama Selam (sebutan untuk saudara dari kalangan Muslim) akan memberi hidangan pada tetangga tanpa peduli latar belakang agama. Sebagai balasan, umumnya umat Hindu akan memberi makanan pada tetangganya di Hari Raya Nyepi atau Galungan.


5. Perang Topat di Lombok
Dalam tradisi ini, para warga akan saling melempar ketupat seusai berdoa dan berziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro.

Mereka percaya, melempar ketupat akan mengabulkan doa. Perang Topat merupakan simbol kerukunan umat Hindu dan Islam di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peserta Perang Topat tersebut adalah umat Islam dan Hindu.

6. Tumbilatohe di Gorontalo
Tradisi memasang lampu sejak tiga malam terakhir menjelang Idul Fitri itu, awalnya dilakukan untuk memudahkan warga memberi zakat fitrah pada malam hari. Kala itu, lampu terbuat dari damar dan getah pohon.

Seiring waktu, lampu diganti dengan minyak kelapa dan kemudian beralih menggunakan minyak tanah. Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-15 masehi. Kini, lampu yang dipasang hadir dalam berbagai bentuk dan warna. Lampu dipasang tak hanya di rumah, tetapi juga di tempat umum sampai di sawah

7. Meriam Karbit di Pontianak
Festival Meriam Karbit sudah menjadi ajang perlombaan tahunan tiap Lebaran tiba. Konon, meriam karbit dulunya ditembakkan untuk mengusir kuntilanak.

Festival yang diadakan di tepian Sungai Kapuas ini menampilkan sejumlah meriam karbit yang dihias berwarna-warni. Meriam dengan bunyi paling kompaklah yang akan menjadi pemenangnya. Garasitogel menulis, untuk membuat meriam karbit dibutuhkan biaya sekitar Rp 15—30 juta

8. Tradisi Hadrat di Kaimana, Papua
Dalam merayakan Idul Fitri, warga Kaimana, Papua Barat, melakukan silaturahim hadrat keliling kota. Ratusan orang, baik tua maupun muda, berkeliling kota menari diiringi lantunan shalawat dan musik hadrat.

Kegiatan silaturahim hadrat ini biasanya dilakukan pada hari kedua Idul Fitri. Tak hanya warga Muslim yang berpartisipasi dalam tradisi ini. Bahkan, umat Kristiani di Kaimana pun turut serta dalam rombongan musik dan memainkan tifa.

Obama ke Bali, Tipikal Liburan Orang Amerika


Ubud - Sejauh ini, liburan Obama ke Bali tak jauh dari budaya. Itu ternyata merupakan tipikal orang-orang Amerika saat melancong ke Pulau Dewata.

Hal tersebut diutarakan oleh praktisi dan pemerhati pariwisata Bali, I Wayan Puspa Negara. Semenjak kecil, dirinya sudah terjun ke dunia wisata dan tahu betul tentang tipikal tiap turis yang datang ke Bali.

"Orang Amerika itu suka melihat kehidupan tradisional Bali, pokoknya yang menyangkut budaya Bali. Sebab di negara mereka tidak ada, serta Bali sendiri punya kebudayaan yang tiada dua," ujar I Wayan Puspa Negara kepada garasitogel.

Puspa yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Pariwisata di DPRD Badung menambahkan, Bali punya spirit atau nilai magis (dalam konteks positif) yang akan dirasakan para pelancong saat datang ke Bali. Itu pula yang dicari oleh orang-orang Amerika.

"Sebenarnya di Meksiko di suku Mayan juga punya budaya khas. Namun tidak seperti Bali, yang lebih touchable dan lebih tersentuh di Bali," katanya.

Hampir 3/4 orang Amerika yang berlibur ke Bali pasti mengeksplor soal budaya. Sisanya adalah menikmati panorama alam, baru kemudian aktivitas seperti surfing dan rafting.

"Orang Amerika masuk dalam top 10 turis yang datang ke Bali. Angkanya terus naik sepanjang tahun. Waktu menetap di Bali bisa sampai 7 hari lebih," ungkap Puspa.

Melihat sejauh ini, liburan Obama di Bali memang tak jauh dari budaya dan alam. Dia sudah datang bersama keluarganya ke Agung Rai Museum of Art untuk mengenali seni dan kehidupan orang Bali. Kemudian Obama ke Jatiluwih untuk melihat bagaimana orang Bali bercocok tanam plus melihat lanskap sawah yang indah. Bahkan Obama pun memilih menginap di Desa Sayan, yang mana suasana desanya masih asri dan tradisional.


Sunday, 25 June 2017

Tampak Siring, Istana yang Akan Didatangi Obama

     Pemandian Tirta Empul di Istana Tampak Siring Gianyar Bali

JAKARTA - Mantan presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama akan menghabiskan waktu liburan di Bali selama lima hari mulai Jumat (23/6/2017). Selama di Bali, Obama disebut-sebut bakal menginap di Four Seasons Resort, Desa Sayan, Ubud, Gianyar.
Obama berkunjung ke Bali bersama 13 orang lainnya antara lain istri, anak-anaknya dan iparnya. Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sudah ada empat tempat yang disurvei pihak Istana Kepresidenan Amerika Serikat dan Kemenlu. Salah satunya adalah Istana Tampak Siring yang kemungkinan besar menjadi tujuan liburan Obama ke Bali.
Seperti apa obyek wisata yang bakal dikunjungi Obama itu?
Dilansir dari situs kepresidenan, presiden.go.id, Istana Tampak Siring merupakan istana satu-satunya yang dibangun oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka. Dalam proses pembangunan Istana Tampak Siring, Presiden Soekarno memberi banyak masukan pada rancang bangun.
"Bung Karno menggagas pendirian sebuah kediaman presiden di Tampaksiring untuk merespon semakin seringnya menerima tamu negara dari berbagai negara. Pulau Bali yang terkenal di mancanegara karena keindahannya juga menjadi minat dari banyak tamu negara. Karena itu sebuah istana kepresidenan untuk menyambut tamu negara didirikan di pulau Bali," bunyi keterangan yang tertulis di laman tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha, mengatakan bahwa Istana Tampak Siring merupakan istana presiden yang ada di Bali. Menurutnya, Istana Tampak Siring juga memiliki pemandangan yang menarik.
"Mungkin dari segi keamanan ya siapapun gak bisa masuk ke sana. View-nya bagus. Ada sawahnya, ada juga tempat pemandian, juga sebelahnya merupakan obyek wisata," jelas Agung saat dihubungi Garasitogel, Jumat (23/6/2017).
Kolam pemandian yang dimaksud adalah Kolam Tirta Empul. Obyek wisata Tirta Empul merupakan salah satu primadona kunjungan wisatawan lantaran lokasinya berada pada jalur wisata ke Denpasar-Kintamani, juga memiliki daya tarik tinggi dengan pancuran air suci.
Selain tempat peristirahatan presiden dan keluarganya, Istana Tampak Siring juga kerap digunakan sebagai tempat pertemuan-pertemuan informal bernuansa politik. Di Istana Tampak Siring ini, Presiden Ne Win dari Burma melakukan perundingan dengan Presiden Soeharto pada 1982.
Kepala-kepala negara lain juga pernah diterima di Istana Tampak Siring antara lain Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India), Perdana Menteri Nikita Kruschev (Uni Soviet), Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard (Belanda), Putra Mahkota Akihito dan Putri Michiko (Jepang), Presiden Ne Win (Birma), Pangeran Norodom Sihanouk (Kamboja), Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao dan Sekretaris Jenderal PBB Javier Perez de Cuellar.
(FAZ/www.garasitogel.com)