Banda Aceh - Bagi yang akhir pekan di Aceh, mari datangi Festival Pulo Aceh. Ada bentangan alam cantik yang bisa dilihat dan budaya asli Tanah Rencong.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar Festival Pulo Aceh 2017 dalam rangka menggenjot daya tarik pariwisata di Aceh Besar. Traveler yang berada di Tanah Rencong dapat menyeberang ke pulau terluar tersebut untuk menikmati akhir pekan.
Festival Pulo Aceh 2017 baru kali ini digelar dan berlangsung di Pelabuhan Lamteng, Pulo Nasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu 22 hingga 23 Juli dan mengangkat tema 'Explorasi Destinasi Pulo Aceh'. Penyelenggaraan festival melibatkan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Aceh Besar dan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Kemendikbud RI.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan, penyelenggaraan Festival Pulo Aceh 2017 digelar sebagai bentuk memperkenalkan potensi dan kekayaan alam, serta budaya masyarakat Pulau Aceh kepada wisatawan. Tujuannya agar penduduk setempat memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ramah (hospitality) dalam menyambut serta melayani tamu.
"(Festival ini) tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, tetapi juga semangat dalam memajukan Pulo Aceh khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata unggulan Aceh," kata Reza dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (21/7/2017) kemarin.
"Festival ini juga menjadi media untuk mempromosikan daerah yang masih sulit dijangkau dari berbagai keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan mendukung percepatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai keunggulan dan keunikan alam dan budayanya,"ungkap Reza.
Kemeriahan festival ini dirancang secara keroyokan dengan melibatkan komunitas seperti Yayasan Lamjabat, Sahabat Laut, dan Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pulo Aceh (IPPELMAPA). Reza berharap Festival tersebut mampu mengundang wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Pulo Aceh, baik itu Pulau Nasi maupun Pulau Breueh.
Sementara itu, Kepala BPKS, Fauzi Husin dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pulo Aceh adalah salah satu daerah Kawasan Sabang sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang memiliki beberapa spot wisata bahari yang layak untuk dikunjungi. Di antaranya yaitu Pantai Nipah, Deumit, Deudap, Alue Reuyeng, Pasi Raya, Meulingge, Balu, Alue Raya, Pasi Lambaro, Mata-Ie, Krisek, Lapeng dan beberapa teluk indah lainnya.
Selain itu, wisatawan yang liburan ke sana juga dapat menikmati beragam keunikan seni budaya dan sejarah, seperti tarian Likok Pulo, Mercusuar peninggalan Belanda "William Toren III", Makam Raja Kandang, dan objek wisata lainnya.
"Pulo Aceh adalah salah satu daerah dalam Kawasan Sabang yang memiliki potensi investasi di bidang pariwisata, khususnya wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata alam. Terlaksananya festival ini diharapkan Pulo Aceh dan segala potensi investasinya bisa semakin dikenalnya masyarakat Indonesia dan dunia," kata Fauzi Husin.
Menurut Fauzi, letak Pulo Aceh yang sangat strategis dan tidak jauh dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Sabang.
Sementara itu, Kadisparpora Aceh Besar Sulaimi menambahkan, serangkaian acara dan agenda Festival Pulo Aceh 2017 memang sengaja disuguhkan kepada pengunjung untuk mengeksplor pesona alam dan keunikan budaya Pulo Aceh.
"Serangkaian acara menarik akan mewarnai Festival Pulo Aceh 2017 meliputi Pentas Seni dan Budaya, Pulo Aceh Photo Hunting, Camping, Mewarnai, Permainan Rakyat "Ceria Bersama Anak Pulo", Fun Bike, Jet Ski dan Fun Dive, Paramotor Show, Lomba Mancing, Pameran/Bazaar, Sosialisasi Sapta Pesona, Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove," demikian sebut Sulaimi.
Selain itu, berbagai komunitas seperti sepeda, diving, memancing, photo hunting, jet ski akan ikut serta dalam rangka mensukseskan festival tahunan tersebut. Komunitas media sosial diajak untuk mengviralkan pesona wisata Pulo Aceh.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar Festival Pulo Aceh 2017 dalam rangka menggenjot daya tarik pariwisata di Aceh Besar. Traveler yang berada di Tanah Rencong dapat menyeberang ke pulau terluar tersebut untuk menikmati akhir pekan.
Festival Pulo Aceh 2017 baru kali ini digelar dan berlangsung di Pelabuhan Lamteng, Pulo Nasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu 22 hingga 23 Juli dan mengangkat tema 'Explorasi Destinasi Pulo Aceh'. Penyelenggaraan festival melibatkan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Aceh Besar dan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Kemendikbud RI.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan, penyelenggaraan Festival Pulo Aceh 2017 digelar sebagai bentuk memperkenalkan potensi dan kekayaan alam, serta budaya masyarakat Pulau Aceh kepada wisatawan. Tujuannya agar penduduk setempat memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ramah (hospitality) dalam menyambut serta melayani tamu.
"(Festival ini) tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, tetapi juga semangat dalam memajukan Pulo Aceh khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata unggulan Aceh," kata Reza dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (21/7/2017) kemarin.
"Festival ini juga menjadi media untuk mempromosikan daerah yang masih sulit dijangkau dari berbagai keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan mendukung percepatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai keunggulan dan keunikan alam dan budayanya,"ungkap Reza.
Kemeriahan festival ini dirancang secara keroyokan dengan melibatkan komunitas seperti Yayasan Lamjabat, Sahabat Laut, dan Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pulo Aceh (IPPELMAPA). Reza berharap Festival tersebut mampu mengundang wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Pulo Aceh, baik itu Pulau Nasi maupun Pulau Breueh.
Sementara itu, Kepala BPKS, Fauzi Husin dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pulo Aceh adalah salah satu daerah Kawasan Sabang sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang memiliki beberapa spot wisata bahari yang layak untuk dikunjungi. Di antaranya yaitu Pantai Nipah, Deumit, Deudap, Alue Reuyeng, Pasi Raya, Meulingge, Balu, Alue Raya, Pasi Lambaro, Mata-Ie, Krisek, Lapeng dan beberapa teluk indah lainnya.
Selain itu, wisatawan yang liburan ke sana juga dapat menikmati beragam keunikan seni budaya dan sejarah, seperti tarian Likok Pulo, Mercusuar peninggalan Belanda "William Toren III", Makam Raja Kandang, dan objek wisata lainnya.
"Pulo Aceh adalah salah satu daerah dalam Kawasan Sabang yang memiliki potensi investasi di bidang pariwisata, khususnya wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata alam. Terlaksananya festival ini diharapkan Pulo Aceh dan segala potensi investasinya bisa semakin dikenalnya masyarakat Indonesia dan dunia," kata Fauzi Husin.
Menurut Fauzi, letak Pulo Aceh yang sangat strategis dan tidak jauh dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi, sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Sabang.
Sementara itu, Kadisparpora Aceh Besar Sulaimi menambahkan, serangkaian acara dan agenda Festival Pulo Aceh 2017 memang sengaja disuguhkan kepada pengunjung untuk mengeksplor pesona alam dan keunikan budaya Pulo Aceh.
"Serangkaian acara menarik akan mewarnai Festival Pulo Aceh 2017 meliputi Pentas Seni dan Budaya, Pulo Aceh Photo Hunting, Camping, Mewarnai, Permainan Rakyat "Ceria Bersama Anak Pulo", Fun Bike, Jet Ski dan Fun Dive, Paramotor Show, Lomba Mancing, Pameran/Bazaar, Sosialisasi Sapta Pesona, Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove," demikian sebut Sulaimi.
Selain itu, berbagai komunitas seperti sepeda, diving, memancing, photo hunting, jet ski akan ikut serta dalam rangka mensukseskan festival tahunan tersebut. Komunitas media sosial diajak untuk mengviralkan pesona wisata Pulo Aceh.
( FAZ/ www.garasigaming.com )